Senin, 16 Agustus 2010

aku menemukannya?

ukiran pensil seorang pencinta,

berjalan ku susuri pantai, bersama deburan ombak yang saling menyahut,
bersama beberapa kepiting yang berjalan ke samping yang tampak melihatku dengan anehnya.

pernahku menari indah seperti ikan-ikan indah di samudera hindia,
ataupun di arus kurosio,
indah dan begitu membuatku terbang,
pernah ku berenang bersama menyusuri samudera atlantik,
bersama seekor paus yang setia menemaniku.

dan pernah ku ditinggal paus itu, hingga ku pun harus berenang sendiri tanpa arah di tengah antartika,

namun, aku berdo'a kepadamu tuhan.
dan Engkau pun menjawabnya,
Kau kembalikan paus indahku, untuk menamaniku mengarungi lautan antartika,
seperti roda gigi yang bergerak selaras dan seirama dengan poros daya,
seperti rentetan pelangi yang selalu berbagi massa dengan hujan dan mentari.

aku tidak ingin kembali mengayuh sepedaku sendiri lagi,'
dengan dasi hitam kusam, yang selalu menjadi teman untuk mengelap keringatku,
aku tak mau lagi menyetir kemudi tanpa sapu tangan hasil cucian tangan dirinya,
aku tak mau lagi kembali tenggelam di antara tumpukan dedaunan hijau yang seedang berevolusi menjadi dedaunan kuning.
karena,kini au telah menemukannya.

Kamis, 12 Agustus 2010

kau lah musuh besarku!

salam cinta untuk perdamaian dan perjuangan!.

ya Allah, jadikanlah ramadhan ini momen untuk kami membunuh musuh besar kami!

batu kecil itu terjatuh atas hukum gravitasi yang ditemukan issac newton,
dimana semakin tinggi, maka gaya yang timbul akan semakin besar,

ya Allah, semakin tinggi seseorang maka semakin mudah yang lain memandang dan menatapnya.

putaran roda gigi helix itu berputar seirama dengan daya yang dihasilkan motor,
bumi berotasi selama 24 jam tanpa henti, atas kuasaMu,
matahari dan bulan saling berganti shift tanpa mengenal terlambat,
tidak seperti manusia yang hanya bisa berargumen atas kesalahannya..

mentari sore melambaikan selendangnya berwarna orange indah dan di telan laut.
pelangi selalu berbagi dengan hujan dan mentari untuk menari diatas ufuk angkasa.
dengan teratur, dan tanpa ego.

aktivitas manusia yang terkadang tak mengenal batas, seakan melupakan kehawatiran alam,
seakan khilaf atas sejatinya,
seakan bisa selalu terbang bersama angin,
dan mendarat manis di bandara kebahagiaan,

tak sedikit, yang melambung, lalu terjun bebas menuju jurang kenistaan.
bersama angan yang ikut didalam genggamannya,
tanpa kita sadari, dialah,,,musuh besar ku,,
musuh besar kita,
yang sangat dekat, lebih dekat dari jarak antara hidung dan mulut,
telinga dan rambut.
aku ingin membunuhmu wahai HAWA NAFSUKU!