Kepemimpinan adalah sebuah proses
mempengaruhi orang lain dalam mencapai suatu tujuan tertentu. Biasanya proses
influence ini mudah didapatkan dan tanpa kita sadari saat kita bekerja bersama
dengan tim. Seseorang yang memiliki leadership
yang tinggi akan secara otomatis menempatkan diri pada barisan depan, bukan
karena cari muka tapi karena panggilan jiwa dan intuisi nya sebagai seorang “leader”.
Menarik halnya jika kita bicara
banyak tentang “leader” , seperti
yang sudah saya ulas diatas bahwa pemimpin itu selalu ingin ada di garda depan.
Sekarang banyak sekali orang yang ingin berada di garda depan, namun hanya
dalam keadaan tertentu saja. Saat pembagian jabatan dan kepopuleran saja. Seorang
leader sejati akan selalu ada di
garda depan apapun keadaannya. Mari kita refleksikan 26 desember 2009 saat
bencana mahadasyat mengguncang provinsi paling barat Indonesia. SBY layaknya
seorang real leader langsung terbang
dari nabire, Papua untuk memastikan keadaan Aceh. Secara naluriah, beliau ingin
menjadi garda depan saat bencana itu terjadi memastikan semuanya akan berjalan
baik dan lancar.
Itulah sejatinya seorang
pemimpin, selalu ingin ada di garda depan. Seperti Rasulullah SAW, yang selalu
berada di barisan paling depan untuk membela umat-umatnya. Seorang pemimpin
punya tempat favorit bagi dirinya, yakni ditengah-tengah orang yang
dipimpinnya. Disitulah tempat yang paling nyaman bagi seorang pemimpin, dimana
ia bisa menjadi seorang yang humanis,
dapat mendengar apapun secara real dan
nyata tanpa rekayasa.
“Tempat saya yang terbaik adalah
ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan “ – Panglima
Besar Soedirman.
"Leader is Influencer" - Haikal Aulia Rahman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar